Rabu, 11 Oktober 2023

Semangat Itu Kembali Bangkit

Kembali lagi menceritakan tentang Portgas si penjaga pantai yang kemarin baru saja mengalami konflik di dalam dirinya sendiri. Kali ini dia mendapatkan sebuah pencerahan dari orang tuanya yang tiba – tiba saja datang ketempat kerjanya.

Jadi suatu ketika setelah selesai menjalani tugasnya sebagai seorang penjaga pantai. Portgas pun bergegas pulang untuk istirahat dan makan. Rutinitas yang biasa dilakukannya ketika pulang setelah Lelah bekerja.

Tetapi saat itu terasa berbeda, Karna dia dikagetkan oleh sosok yang sangat dia sayangi. Siapa lagi kalo bukan kedua orang tuanya yang selama ini dia perjuangkan. Jadi kedua orang tuanya datang secara tiba - tiba tanpa memberikan kabar sebelumnya.

Portgas Yang Kembali Bersemangat

Entah mendapat kabar dari mana, Mungkin karna firasat orang tua memang kuat. Jadi mengetahui bahwa portgas sedang tidak baik – baik saja, Walaupun sebenarnya secara fisik maupun mental dia sangat sehat. Tetapi pikiran dan hatinya sedang berperang sedemikian dahsyat.

Meskipun hal itu selalu dipendamnya sendiri dan tidak pernah menceritakan tentang kegalauan hatinya kepada kedua orang tuanya. Adanya rasa penyesalan sekaligus bersalah yang cukup dalam membuatnya selalu salah dalam mengambil keputusan.

Apalagi keputusan yang diambil sering kali berhubungan dengan masa depanya. Itulah sebabnya Portgas sering kali mengalami konflik didalam jiwanya. Hati dan pikirannya sering sekali bertengkar bagaikan rival yang bersaing satu sama lain.

Meskipun begitu dia tetap merasa sangat bersyukur dengan semua yang sudah dimilikinya. Mulai dari kesehatan, keluarga yang harmonis, pekerjaan yang menyenangkan, hingga bertemu dengan orang – orang yang hampir semuanya menyenangkan.

Portgas Yang Tetap Berusaha Terlihat Tenang Dan Santai

Karna bila dicermati, tidak semua orang memiliki hal yang saat ini portgas nikmati. Meskipun gajinya tidak seberapa tetapi dia bisa menikmati suasan Pantai yang indah dengan pasir putih. Ditambah lagi tidak ada drama ditempatnya bekerja.

Belum bisa berkontribusi

Membandingkan dirinya dengan orang lain seringkali memicu pertengkaran dalam hati dan pikiran Portgas. Seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, banyak teman – teman Portgas dikampung halaman sudah bisa membangunkan rumah untuk kedua orang tuanya.

Sementara Portgas hanya memberikan orang tuanya sebutuhnya saja. Hal itu membuat Portgas berkecil hati dan merasa hidupnya tidak berguna. Dia merasa gagal sebagai seorang lelaki karna tidak bisa memberikan lebih dari itu.

Perasaan berkecil hati itulah yang sering datang dan menghatui Portgas sepanjang hari hingga terkadang Portgas sendiri merasa sedih sekaligus tidak berguna. Disaat seperti itulah Portgas jadi tidak bergairah seperti biasanya.

Tetap Menjalani Hobby Dengan Sepenuh Hati

Tetapi ternyata kedatangan kedua orang tuanya saat itu membuat perasaan sedih didalam hatinya berangsur menghilang. Bukan hanya perasaan kangen yang menghilang karna jarang bertemu, Tetapi karna Portgas mendapatkan motivasi dari kedua orang tuanya.

Motivasi yang diberikan sebenarnya hanyalah sebuah fakta – fakta tentang pengalaman teman – teman ayahnya. Tetapi ternyata itu cukup membuat Portgas Kembali bersemangat untuk menjalani hari – harinya seperti biasa.

Nasihat Pembangkit Semangat

Intinya teruslah ikhtiar dengan hati yang ikhlas sekaligus berdoa agar selalu diberikan kemudahan dan kelancaran. Memang seringkali kita belum bisa melihat hasil dari apa yang kita kerjakan pada saat itu, Tetapi bersabarlah dan jalani terus.

Masalah hasil semua kita serahkam pada Allah ta'ala, Tidak ada perbuatan baik yang sia – sia. Semua akan ada imbalannya, Tetapi kita tidak pernah mengetahui kapan imbalan itu bisa kita dapatkan. Ternyata itu menimbulkan dampak yang besar untuk Portgas. Terutama pola pikirnya yang selama ini suka menyalahkan diri sendiri.