Keseharian tanpa kegiatan apapun membuat kita menjadi bosan. Otak ku pun terasa beku dan hati terasa sempit. Untunglah dimasa pandemic ini Masjid didaerah rumah ku masih memperbolehkan kita semua untuk solat berjamaah. Meskipun dengan protocol Kesehatan yang sudah ditetapkan. Tentu hal itu membuat hati ini sedikit terasa lapang.
Biasanya sebelum pandemic virus Covid 19, Setiap bulan aku melakukan kegiatan Traveling. Suatu kegiatan rutin yang aku lakukan dalam 1 tahun terakhir. Destinasi wisataku adalah pantai dan juga kegiatan – kegiatan yang lebih banyak aktivitas di air, Seperti Snorkeling. Tetapi sekarang banyak tempat – tempat wisata yang belum dibuka.
Meskipun buka, Tetap saja hati terasa khawatir ketika melakukan Traveling. Jelas ini sangat berbeda sebelum adanya Covid 19. Entah akan sampai kapan Virus ini ada di dunia. Semoga keberadaan virus ini segera menghilang dari muka bumi. Kelamaan dirumah juga membuat pikiran ku melayang – layang tanpa arah yang jelas.
Alam Yang Bersih Akan Membuat Pikiran Menjadi Segar |
Dan ini mengingatkan aku dengan berbagai macam kenangan yang sudah pernah aku alami sebelumnya. Mulai dari Sedih, Senang, Romantis, dan juga berbagai macam ingatan yang membuat badan ini terasa bergelora. Tetapi itu semua berawal dari sebuah pertanyaan yang ada di kepala ku. Dan pertanyaan itu adalah “Kenapa aku bisa berada di posisi ini ?”.
Memang posisi ku saat ini tidak terlalu menguntungkan, Tetapi juga tidak terlalu buruk. Aku selalu berusaha bersyukur dengan apa yang aku miliki saat ini. Dan caraku untuk bersyukur adalah dengan cara melakukan apa yang bisa aku lakukan, Serta berusaha semaximal mungkin untuk mendapatkan yang terbaik.
Tidak Pernah Bekerja
Banyak orang – orang yang seusia denganku sudah memiliki pengalaman bekerja di perusahaan – perusahaan besar. Gajinya pun lumayan, Ada yang sudah diatas 10 juta. Ada juga yang tidak bekerja, Tetapi dia memiliki bisnis yang sudah maju dan berkembang. Apabila dilihat – lihat kemungkinan laba bersihnya sekitar 10 juta sampai 20 juta.
Sedangkan aku sama sekali belum pernah bekerja di perusahaan dan juga belum memiliki bisnis apapun. Sebenarnya aku sudah memiliki sebuah bisnis, Tetapi hasilnya masih sangat sedikit. Tetapi Alhamdulilah, Aku sangat bersyukur karena dengan uang yang sedikit itu aku bisa melakukan Traveling ke tempat – tempat yang aku inginkan.
Semoga Kita Semua Selalu Menjadi Manusia Yang Selalu Bersyukur |
Seperti Pulau Pahawang, Pulau Karimunjawa, Pulau Tunda, Pulau Sangiang, Pulau Peucang, Dan beberapa pulau yang ada di kepulauan seribu. Tentu saja ini adalah salah satu nikmat yang sudah Allah Ta’ala berikan kepada ku. Karena faktanya aku tidak pernah melihat teman – teman ku yang sudah bergaji besar tersebut jalan – jalan ke tempat – tempat menarik seperti aku.
Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka hingga lupa bahwa dirinya juga perlu dibahagiakan. Memang mencari uang itu penting, Tetapi apabila kita tidak bisa menikmatinya maka itu semua akan terasa sangat percuma. Setidaknya itu menurutku, Apabila kalian memiliki pendapat yang berbeda maka itu bukanlah sebuah masalah untukku.
Dari sini aku belajar tentang cara bersyukur, Mungkin penghasilanku tidak sebesar mereka. Tetapi setidaknya Allah Ta’ala memberikan aku nikmat untuk jalan – jalan ke tempat – tempat yang aku sukai seperti pantai. Dan tidak hanya itu, Allah Ta’ala juga mempertemukan aku dengan orang – orang yang baik ketika sedang melakukan Traveling.
Jelas hal itu juga merupakan salah satu nikmat yang Allah Ta’ala berikan kepadaku. Tak jarang, Aku juga menyaksikan kekuasaan Allah Ta’ala ketika sedang traveling. Disini juga aku belajar bahwa kita semua tanpa kecuali akan mendapatkan ujian dari Allah Ta’ala. Dan ujian untuk setiap individu akan berbeda – beda antara yang satu dengan yang lainnya.
Jalan - Jalan Menikmati Alam Yang Sudah Allah Ta'ala Ciptakan |
Sesuai dengan kesanggupan masing – masing, Intinya jangan sampai ujian tersebut membuat kita lupa dengan nikmat yang sudah Allah Ta’ala berikan. Salah seorang temanku pernah berkata “Belum tentu lho orang – orang yang gajinya besar itu bisa menikmati hidup kaya kita”. Saat itu aku berkata “Alhamdulilah, Aku masih diberikan kesempatan untuk menikmati hidup”.
Terbelenggu Rasa Malas
Saat ini aku sedang berada dimasa – masa bingung. Sebenarnya aku sudah mengetahui apa yang harus aku lakukan, Tetapi aku tidak bisa mengambil tindakan karena adanya rasa malu. Memang terdengar aneh, Aku lebih malu ketika perilaku asliku diketahui oleh orang tua ku dibandingkan orang lain.
Entah kenapa aku bisa menjadi seorang individu seperti itu. Aku bisa mengerjakan sesuatu dengan sangat leluasa ketika sedang tidak dilihat oleh orang tua. Tetapi ketika sedang dilihat oleh orang tua maka rasa malu menyelimuti hati ini. Pekerjaanku saat ini adalah membuat konten video, Jelas hal ini menjadi sulit ketika sedang berada didekat orang tua.
Perasaan Yang Malas Membuat Pikiran Kita Menjadi Buntu Dan Hati Terasa Sempit |
Akhirnya banyak konsep – konsep yang sudah aku buat harus menguap begitu saja karena aku tidak bisa mengeksekusinya dengan baik. Jelas hal ini sangatlah menganggu produktifitasku dalam mencai nafkah. Dan pada akhirnya perasaan malas menguasai hati dan membuat hari – hariku menjadi sangat membosankan.
Sebenarnya aku ingin sekali melakukan Traveling untuk menyegarkan pikiran. Tetapi kondisi yang terjadi saat ini sangat tidak memungkinkan untuk melakukannya. Selain tidak memungkinkan, Aku juga sedang tidak memiliki uang untuk melakukan traveling. itulah yang membuat pikiranku melayang – layang tanpa arah.
Hal ini membuat aku harus memutar otak agar aku tetap bisa menghasilkan uang dan juga produktif. Jadi aku putuskan untuk mencoba peruntunganku dengan berjualan makanan ringan. Memang hasilnya sangat sedikit, Tetapi aku selalu berusaha untuk memperluas jangkauanku. Semoga ini bisa menjadi sumber pemasukanku yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar