Senin, 18 September 2023

Si Portgas, Antara Rasa Syukur Dan Hati Yang Gelisah

Hari – Hari dijalani seperti biasa oleh Portgas sebagai seorang penjaga Pantai. Dia melakukan semua pekerjaannya dengan baik. Dia juga dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab dengan tugas – tugasnya sebagai seorang penjaga Pantai.

Meskipun akhir – akhir ini dia sangat terobsesi dengan kegiatan olahraganya untuk melatih kebugaran tubuhnya. Tetapi tujuannya adalah agar tidak cepat capek ketika sedang bermain minisoccer bersama para tetangganya.

Padahal para tetangganya bermain minisoccer hanya untuk bersenang – senang dan mencari keringat. Tetapi Portgas tetap ingin menampilkan yang terbaik atau setidaknya tidak terlalu mengecewakan. Kegiatannya melatih fisik ini pun disambut baik oleh para rekan – rekannya sesama penjaga Pantai.

Karna pada dasarnya hal itu juga akan meringankan pekerjaan rekan – rekannya. Maklum menjadi seorang penjaga Pantai juga membutuhkan fisik yang bugar. Tidak hanya rekan – rekannya, Para pengunjung dipantai tersebut juga merasakan hal yang sama.

Duduknya Tenang, Tetapi Pikirannya Sedang Berperang

Mereka lebih nyaman dan tenang ketika Portgas sedang berjaga. Karna bisa sigap bila mereka sedang membutuhkan bantuan. Ditambah lagi semua itu dilakukan Portgas dengan hati yang senang dan Ikhlas untuk membantu.

Jadi sebenarnya kehidupan Portgas relative tidak memiliki masalah sekaligus beban yang berarti. Dia juga melewati hari – harinya dengan gembira dan senang. Tidak memiliki musuh dan hampir semua orang menyukai sikapnya dalam bekerja maupun berolahraga.

Hati Yang Gelisah

Meskipun memiliki hidup yang tenang, Ternyata didalam hatinya Portgas menyimpan kegelisahan yang cukup mendalam. Pikirannya kerap terganggu karena hatinya yang sering kali gelisah, Walaupun kegelisahan itu tidak terlalu diperlihatkan Portgas.

Seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, Gaji Portgas sebagai seorang penjaga Pantai tidaklah seberapa. Hanya cukup untuk kehidupannya sehari – hari serta membeli beberapa barang yang kira – kira dibutuhkan.

Meski begitu dia tetap berikhtiar untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Portgas memang dikenal sebagai orang yang bekerja keras dan cekatan. Dia juga tetap berusaha menyenangkan keluarganya dengan cara membagi sebagian rezeki yang dia dapatkan.

Berfikir Untuk Mencari Jalan Keluar

Portgas sendiri merantau dari kampung halamannya karna menilai tidak adanya peluang disana. Hingga akhirnya takdir menjadikannya sebagai seorang penjaga Pantai. Dia pun bersyukur dan itu diwujudkan dengan cara bekerja sepenuh hati dan Ikhlas.

Sementara Sebagian teman kecilnya dikampung sudah mendapatkan pekerjaan yang hasilnya sangat lumayan. Bahkan cukup untuk membangunkan rumah bagus untuk kedua orang tuanya dikampung. Kenyataan itu juga menambah kegelisahan hati Portgas.

Dimana temannya sudah lebih maju sementara dia merasa bahwa dirinya hanya diam ditempat. Temannya sudah bisa membuat rumah dikampung halaman, Sementara dirinya hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.

Berdiri Dan Terdiam

Padahal dia sudah sangat bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang lumayan. Terkadang kita merasa bahwa hidup ini tidak adil. Tetapi percayalah bahwa semua usaha akan dibayar, Perbuatan baik tidak akan disia – siakan.

Setidaknya itulah kata – kata yang menghibur Portgas bila hatinya sedang gelisah. Portgas sendiri sempat berfikir untuk berhenti dari pekerjaannya, Tetapi niat itu diurungkan karna Portgas menyukai pekerjaannya sebagai seorang penjaga Pantai.

Senang Bertemu Orang Baru

Salah satu hal yang membuat Portgas enggan untuk berhenti menjadi seorang penjaga Pantai adalah dia berkesempatan berkenalan dengan orang – orang baru disetiap harinya. Hal itu memberikan kepuasan batin tersendiri untuk Portgas.

Karna dengan berkenalan dengan orang baru membuatnya memiliki sudut pandang serta pola pikir yang baru. Portgas pun bersyukur dengan apa yang sudah dia miliki saat ini, Pekerjaan yang menyenangkan serta tubuh yang sehat.

Rasa Syukur itu dia wujudkan dengan cara kerja keras sepenuh hati tanpa mengeluh. Walaupun gaji yang dia terima tidak terlalu besar. Tetapi karna batin dan hatinya senang, Maka semua terasa ringan. Meski seringkali gaji yang tidak seberapa itu menjadi menghantuinya.

Berfikir Untuk Berhenti

Selain berkenalan dengan orang – orang baru, Portgas juga sangat menyukai suasana Pantai. Air laut yang jernih, bunyi gelombang air laut yang menghantam bibir Pantai dengan lembut, Serta pasir putih yang bersih dengan pepohonan kelapa.

Bisa dibilang inilah faktor yang membuat Portgas terus bertahan dan selalu berfikir ulang untuk berhenti. Pernah suatu kali Portgas diajak temannya untuk bekerja menjaga hutan dari sampah – sampah. Tetapi baru beberapa hari Portgas sudah tidak betah dan meminta untuk berhenti.

Duduk Dan Bersyukur

Hal itu disebabkan oleh badan Portgas yang tidak kuat dengan udara dingin. Ditambah lagi dengan serangan nyamuk dan pacet yang selalu mengigit tubuhnya. Ditambah lagi dia tidak banyak bertemu dengan orang – orang baru didalam hutan.

Karna disana dia lebih banyak bertemu dengan hewan – hewan liar, Seperti monyet dan babi hutan. Akhirnya dia pun memutuskan untuk berhenti dan Kembali menjadi seorang penjaga Pantai. Dan sejak saat itu Portgas pun bersyukur dengan pekerjaan yang dia miliki.

Suasana kerja yang nyaman, udara yang cocok dengan tubuhnya, dan bisa bertemu dengan orang – orang baru setiap harinya. Benar – benar hidup yang menyenangkan, Dia pun sadar bahwa konflik atau masalahnya datang dari dalam pikirannya saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar