Seperti hari – hari sebelumnya, Portgas terus bekerja dengan semangat sebagai seorang penjaga Pantai. Dia menjaga agar Pantai tetap kondusif sekaligus membuat para tamu yang datang betah berlama – lama dipantai.
Dimata teman – temanya mungkin Portgas bekerja terlalu keras, Padahal gaji yang dia terima tidak terlalu besar. Tetapi Portgas tetap menjalani pekerjaannya dengan semangat, Karna memang itu adalah wujud dari rasa syukurnya.
Maklum saja, Portgas tidak memiliki banyak pilihan dalam hidupnya selain menjadi seorang penjaga Pantai. Jadi itulah yang membuatnya selalu bersemangat hingga melatih fisiknya setiap hari agar menunjang pekerjaannya.
![]() |
Bermain Minisoccer Adalah Salah Satu Kegiatan Fisik Yang Dilakukan Portgas |
Suatu ketika saat sedang bekerja di Pantai, Portgas merenung dan terdapat 1 tanda tanya besar didalam kepalanya. Pertanyaan itu adalah “Apakah dia akan selamanya menjadi seorang penjaga Pantai?”.
Pertanyaan ini muncul karna dia sadar bahwa kekuatan fisiknya tidak akan bisa bertahan selamanya. Karna seiring berjalannya waktu, Usia manusia juga akan bertambah. Dan kekuatan fisiknya pun pasti akan berkurang, Sejalan dengan bertambahnya usia.
Lalu ditengah – Tengah renungannya itu tiba – tiba ada seseorang yang mengagetkannya. Dan orang itu memberikan nasehat yang cukup bagus. Tetapi menurut pribadi Portgas, Nasihat itu tidak lebih dari omong kosong belaka.
Karna Portgas merasa bahwa orang itu sebenarnya tidak tahu menahu apa – apa tentang hidup Portgas. Tetapi orang itu malah berlagak seolah tau semua kehidupan Portgas lalu memberikan penilaian dan tanpa ragu menasihatinya.
Tentu ini membuat Portgas merasa sedikit kesal, Dan sebut saja orang ini adalah Adit. Seorang laki – laki yang berusia sekitar 50 tahunan. Meski begitu penampilan Adit cukup berwibawa dengan badannya yang atletis.
Bila dilihat dari usia, Jelas Adit jaug lebih tua dibandingkan Portgas. Dan sudah pasti lebih banyak pengalaman hidup dibandingkan Portgas. Selain sok tau, Ada beberapa hal yang membuat Portgas kesal dengan Adit.
Bekejalah Dengan Sungguh – Sungguh
Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, Portgas merupakan seorang penjaga Pantai yang ramah pada semua orang. Terutama orang – orang yang berkunjung ke Pantai tempat Portgas bekerja.
Dia juga tidak segan membantu para pengunjung yang sedang membutuhkan bantuannya. Seperti meminta tolong membelah buah kelapa, mengajari cara melakukan snorkeling, hingga menghibur para pengunjung dengan leluconnya.
Semua itu dilakukan Portgas tanpa memungut biaya sepeser pun, Padahal gaji yang diterimanya sebagai seorang penjaga Pantai tidak seberapa. Meskipun terkadang ada beberapa pengunjung yang memberikannya sedikit uang karna telah dibantu.
![]() |
Menemani Sekaligus Mengajarkan Cara Snorkeling |
Tetapi Portgas tidak pernah memintanya, Jadi bisa dibilang Portgas bekerja terlalu keras tanpa ada bayaran yang pasti. Apakah sikap seperti ini bukan termasuk dengan bekerja dengan sungguh – sungguh ?.
Inilah yang membuat Portgas sedikit kesal dengan nasihat Adit yang menyatakan “Bila ingin sukses, Kau harus bekerja dengan sungguh – sungguh Portgas”. Wajar bila Adit berkata demikian, Karna memang dia tidak tahu apa – apa tentang Portgas.
Rekan Kerja Yang Salah Paham
Setelah mendapat selesai dinasehati oleh Adit, Portgas pun bergegas Kembali fokus bekerja. Dia pun melihat rekan kerjanya yang sedang mengisi data dan bertanya sesuatu pada Portgas dengan nada bercanda.
Kawannya itu nenyinggung masalah asmara Portgas dengan Hannah beberapa waktu lalu. Tetapi karna hatinya sedang tidak enak setelah dinasehati oleh orang yang salah, Maka Portgas meresponnya dengan salah.
Hampir terjadi perkelahian antara portgas dengan rekan kerjanya, Beruntung saat itu masih bisa diredakan karna ada rekan kerjanya yang lain. Alhasil perkelahian pun bisa terhindarkan, Dan Portgas pun berbaikan dengan rekan kerjanya itu dihari yang sama.