Sabtu, 17 April 2021

Mengenang Tahun – Tahun Yang Berat

Seperti yang sudah kita ketahui Bersama bahwa waktu akan terus maju kedepan. Tidak peduli kita siap atau tidak, waktu akan terus berjalan. Tetapi terkadang aku terkenang dengan masa – masa laluku, Tepatnya pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2017.

Entah kenapa itu adalah tahun yang sangat berat bagiku, Sekaligus menyenangkan. Selain tahun 2016 dan 2017, Pada tahun 2011 aku juga mengalami tahun yang berat. Entah kenapa tahun – tahun tersebut sangat terkenang dikepalaku.

Hingga saat ditahun 2021 ini, Aku pun masih mengingat beberapa peristiwa – peristiwa menarik yang terjadi pada tahun – tahun tersebut. Dan aku akan mulai membahasnya dari tahun 2011 terlebih dahulu.

Menyadari Sebuah Fakta

Sebelum masuk ke tahun 2011, aku akan menceritakan sedikit tentang sifatku pada tahun – tahun 2007 – 2010. Terus terang pada masa itu aku merasa berada diatas teman – teman sebayaku. Aku merasa bahwa aku adalah orang yang paling istimewa diantara mereka semua.

Terkadang Hati Ini Terasa Berat Untuk Menerima Fakta

Jadi jangan heran apabila aku ingin diperlakukan istimewa. Saat ini aku menyadari betapa menyebalkannya diriku pada masa – masa itu. Walaupun bukan siapa – siapa, Aku tetap ingin diperhatikan oleh banyak orang.

Terutama oleh teman – teman terdekatku yang entah kenapa mereka mau berteman denganku. Dan pada tahun 2011 aku baru menyadari bahwa aku salah dalam melangkah. Walaupun tidak fatal, Tetapi itu membuat aku tertinggal dari teman – teman sebayaku.

Dan aku juga menyadari sebuah fakta bahwa aku tidaklah seistimewa yang aku pikirkan. Aku hanya orang biasa, sama seperti teman – teman sebayaku lainnya. Lagu “Ya Sudahlah” dari Bondan Prakoso adalah lagu yang menemaniku pada masa – masa tersebut.

Tahun Dimana Aku Merasa Hancur Dan Bangkit

Ditahun ini aku benar – benar merasa sangat bersyukur kepada Allah Ta’ala. Karena ditahun tersebut aku menyadari betapa banyak nikmat dan karunia yang sudah Allah Ta’ala berikan kepadaku. Sekitar awal tahun 2016, Hatiku benar – benar hancur.

Tetapi karena sebab itulah aku bisa mendektakan diriku pada sang maha pencipta Allah Ta’ala. Pada tahun tersebut aku benar – benar memperbaiki diriku secara total, Dan itu aku mulai dari caraku berfikir.

Terjatuh Lalu Bangkit

Sekaligus mendekatkan diriku kepada Allah Ta’ala dengan cara menjalankan kewajiban – kewajibanku sebagai seorang muslim. Bisa dibilang, saat itu aku benar – benar memulai lagi dari awal.

Mulai dari pertemanan, cara begaul, dan sifat – sifatku. Begitu juga dalam masalah pertemanan, Aku benar – benar menyeleksi siapa – siapa saja yang sepertinya membawa pengaruh buruk padaku.

Dan ternyata hampir semua teman yang ada dilingkaranku membawa pengaruh buruk padaku. Disitulah aku mulai menyendiri dan fokus mendekatkan diri pada Allah Ta’ala.

Alhamdulillah, Allah Ta’ala mempertemukan dan mendekatkan aku dengan orang – orang yang luar biasa. Hingga pada akhir tahun 2017, Aku menyadari bahwa lingkarang pertemananku telah diisi oleh orang – orang baru.

Ada Seorang Teman Yang Menunggu Di Ujung Jalan

Tentu saja aku tidak mengenal orang – orang baru ini sebelumnya. Tetapi mereka membawa hal – hal positif dalam hidupku. Dan ditahun 2017 pula aku memulai petualanganku dengan mengunjungi tempat – tempat yang aku inginkan.

Dan ditempat – tempat tersebut aku bertemu dengan orang – orang yang juga sangat menyenangkan sekaligus penuh dengan kejutan. Bisa dibilang tahun 2016 dan 2017 adalah tahun dimana aku hancur dan juga bangkit, Lalu memulai petualangan.


Selasa, 13 April 2021

Levi Ackerman, Kapten Survey Corps Yang Penuh Dedikasi

Aku memang bukan penggemar Manga Attack On Titan atau Shineki No Kyojin. Walaupun begitu aku tetap mengikuti ceritanya chapter demi chapter. Sama seperti Manga One Piece yang juga aku ikuti kisahnya.

Dan pada kesempatan kali ini aku seperti ingin membahas tentang Manga Attack On Titan yang kemarin baru saja berakhir alias tamat. Dalam Manga One Piece aku sangat menyukai karakter Donquixote Doflamingo yang merupakan salah satu bajak laut Shichibukai.

Dedikasi Dan Keseriusan Dalam Menyelesaikan Tugas Adalah Alasan Utama ku Memfavoritkan Karakter Levi Ackerman

Selain sebagai bajak laut Shichibukai, Dia juga merupakan orang yang sangat berpengaruh pada dunia bawah. Dan dalam dunia bawah, Donquixote Doflamingo dikenal dengan nama Joker.

Tetapi entah kenapa, Pada manga Attack On Titan aku sangat menyukai karakter yang bernama Levi Ackerman. Memang dia bukanlah karakter utama seperti Eren Yeager atau mungkin teman dekat dari sang karakter utama seperti Armin dan Mikasa.

Levi Ackerman hanyalah seorang kapten Survey Corps yang merupakan salah satu corps pasukan elit yang ada di pulau Paradis. Memang Levi Ackerman dan Doflamingo sudah sama – sama tidak asing dengan dunia bawah. Tetapi Levi Ackerman berbeda dengan Doflamingo.

Dalam dunia bawah nama Donquixote Doflamingo sudah sangat dikenal dan sangat berpengaruh. Bahkan Namanya saja bisa digunakan sebagai ancaman kepada pihak lain, Sementara Levi Ackerman tidak.

Levi Ackerman memang sudah dikenal didunia bawah, tetapi tidak memiliki pengaruh. Karena di dunia bawah Levi Ackerman dan komplotannya hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bukan untuk menjadi penguasa atau seorang bos di dunia bawah.

Doflamingo Yang Sudah Dihormati Sejak Kecil

Setidaknya itu yang aku tahu tentang Levi Ackerman, Apabila ada yang salah mungkin kalian bisa memberitahunya dikolom komentar. Sepak terjang Levi Ackerman dan komplotannya di dunia bawah terhenti ketika Erwin Smith beserta pasukan Survey Corps lainnya berhasil menangkap mereka hidup – hidup.

Setelah itu Levi Ackerman dan rekan – rekannya diajak bergabung menjadi bagian dari pasukan Survey Corps. Bisa dibilang, Disinilah awal mula petualangan dari seorang Levi Ackerman sebagai kapten Survey Corps.

Sosok Yang Tangguh Dan Dingin

Dalam cerita manga One Piece mungkin kita melihat sosok Roronoa Zoro yang sangat dingin dan jarang memperlihatkan emosinya. Kecuali ketika bertengkar dengan Vinsmoke Sanji atau mungkin ada yang mengajaknya minum – minum.

Tetapi dalam Manga Attack On Titan, Kita akan melihat Levi Ackerman yang juga jarang memperlihatkan emosinya. Entah itu rasa takut, simpati, sedih atau senang sekalipun. Sampai – sampai ada salah satu channel Youtube yang pernah membahas tentang masalah ini.

Kemampuan Levi Ackerman Jauh Diatas Manusia Biasa

Dan yang aku lihat selama ini dalam cerita Manga Attack On Titan, Levi selalu terlihat serius dan waspada. Meskipun memiliki sifat yang sangat dingin, Levi tetaplah sosok yang bisa diandalkan terutama oleh komandannya, Erwin Smith.

Dedikasi Yang Tinggi

Walaupun memiliki sifat yang dingin dan jarang bercanda, Tetapi Levi Ackerman tetap disegani oleh para rekan – rekannya dan juga para bawahannya. Dia juga memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas – tugasnya sebagai seorang kapten Survey Corps.

Selain dedikasi yang tinggi, Levi juga merupakan seorang kapten yang sangat loyal pada komandannya. Tidak ada satupun tugas komandannya yang gagal dijalankan. Bahkan perintah terakhir dari sang komandan Erwin Smith sebelum mati pun, sudah berhasil dijalankan.

Biarpun perintah tersebut sempat tertunda beberapa saat. Tetapi tetap saja pada akhir cerita, Levi berhasil menuntaskannya sambil mengepal tangan kanannya ke dada bagian kiri.


Rabu, 17 Maret 2021

Perjalanan Dan Menemukan

Pada akhirnya perjalanan akan mempertemukan kita dengan sebuah jawaban. Dan jawaban yang akan kita dapatkan akan berbeda dengan jawaban yang orang lain dapatkan. Karena memang pertanyaan setiap individu berbeda. Dan terus terang saat ini aku sudah menemukan sebuah jawaban dari perjalanan yang selama ini aku lakukan.

Menurutku perjalanan itu adalah proses dalam mencari untuk menemukan sesuatu. Mungkin sesuatu yang unik untuk dibawa pulang atau mungkin juga untuk dikenang lalu diceritakan. Dan setiap orang memiliki tujuan yang berbeda – beda dalam melakukan perjalanan. Dan sekarang aku sudah menemukan apa yang aku cari.

Pertemuanku Dengan Jodohku

Sebenarnya pencarian seorang wanita yang nantinya akan menjadi ibu dari anak – anakku sudah aku lakukan sejak pertengahan tahun 2016. Tetapi aku tidak langsung mencarinya, Karena pada kenyataannya aku masih belum siap. Jadi aku terlebih dahulu sibuk memperbaiki diriku menjadi lebih baik. Setidaknya aku ingin menghilangkan beberapa sifat – sifat buruk didalam diriku.

Senja Di Pulau Karimun Jawa


Dan itu berlangsung hingga sekitar pertengahan tahun 2018. Tepatnya ketika aku melakukan perjalanan bersama temanku ke Pahawang dan Teluk Kiluan. Disitu aku baru berani membuka hatiku pada seorang wanita. Tetapi aku tetap waspada dan tidak mudah untuk jatuh hati sampai pada pertengahan tahun 2020.

Di pertengahan tahun 2020 barulah aku menemukan seorang wanita yang menurutku sangat cocok untuk menjadi ibu dari anak – anakku, Dan ditahun itu pula aku menikah dengannya. Apabila ditarik mundur dari tahun 2016 hingga 2020, tentu saja dalam kurun waktu tersebut ada banyak sekali perjalanan yang sudah aku lakukan.

Perjalanan Dan Menemukan


Dan setiap perjalanan memiliki kesan dan cerita yang berbeda – beda. Ada yang menyenangkan, Ada yang menyebalkan, Ada pula yang menyakitkan, dan masih banyak lagi.  Orang – orang yang aku temui saat dalam perjalanan juga berbeda – beda. mulai dari kebiasaan, gaya Bahasa, sampai dengan pola pikir.

Apakah Perjalanan Akan Dilanjutkan ?

Bisa dibilang aku sudah ketagihan untuk melakukan perjalanan atau traveling kesuatu tempat dengan menggunakan paket wisata open trip. Meskipun saat ini aku sudah menemukan apa yang aku cari – cari dari tahun 2016. Mungkin sudah saatnya bagiku menemukan sesuatu yang baru untuk membuat perjalananku menjadi lebih dinamis.

Jadi setelah pandemic ini berakhir aku bisa kembali melakukan perjalanan dan berkunjung ke tempat – tempat yang aku sukai. Tentu saja pantai menjadi destinasi yang aku prioritaskan, Dan semoga aku bisa kembali berkunjung ke pulau Karimun jawa. Karena perjalananku ke pulau karimun jawa sebelumnya sangat mengesankan, Hingga sulit untuk dilupakan.


Kamis, 11 Februari 2021

Mencari Semangat Yang Pernah Ada

Bingung mau ngapain hari ini, Lagi – lagi semangat menjadi turun. Kira – kira apa yang harus aku lakukan untuk menjaga semangatku tetap berapi – api ?Pengennya sih bikin konten yang barus tapi kalo tidak dengan semangat maka rasanya akan sangat berbeda.

Dulu kalo baca komik One Piece atau Attack On Titan rasanya semangat banget. Kerena memang kedua komik Manga tersebut menceritakan tentang perjuangan. Begitu juga dengan kegiatan traveling yang biasa aku lakukan setiap 2 atau 3 bulan sekali.

Semangat Yang Hilang


Tentu saja ini membuat aku menjadi bertambah semangat untuk menghasilkan uang. Tetapi adanya wabah Virus Covid 19 membuat aku tidak bisa melakukan traveling. Aku lebih banyak menghabiskan waktuku dirumah dengan membaca buku dan terkadang menelfon teman.

Perjuangan Kelompok Topi Jerami

Di komik One Piece ada sekelompok bajak laut yang awalnya diremehkan tetapi saat ini, Kelompok tersebut sudah menjelma menjadi salah satu bajak laut yang sangat diperhitungkan oleh pemerintah dunia One Piece. Kelompok bajak laut tersebut adalah Bajak Laut Topi Jerami.

Semangat Kapten Monkey D Luffy


Kelompok tersebut dipimpin oleh salah seorang penyandang tekad D sekaligus sang tokoh utama, Monkey D Luffy. Saat ini Monkey D Luffy dan anak buah pertamanya Roronoa Zoro sudah termasuk dalam daftar bajak laut generasi terburuk atau 11 Supernova.

Tentu saja ada banyak tantangan dan kendala, Dan kisah perjalanan kelompok tersebut membuat aku terinspirasi sekaligus semangat untuk pantang menyerah. Hanya bermodal perahu seadanya ketika memulai berlayar, Tetapi kini Luffy sudah memiliki kapal serta aliansi armadanya sendiri.

Ketenangan Kapten Levi Ackerman Di Attack On Titan

Sebenarnya aku baru membaca komik manga yang satu ini, Dan aku tertarik dengan salah satu karakternya yang bernama Levi Ackerman. Dia merupakan seorang kapten yang sangat diandalkan oleh komandannya Erwin Smith di kesatuan Survey Corps.

Kapten Levi Ackerman


Momen yang membuat aku suka dengan karakter yang satu ini adalah ketika dia melawan pamannya sendiri, Kenny Ackerman. Selain itu Levi Ackerman ini memiliki loyalitas dan dedikasi tinggi pada tugas – tugas yang diberikan oleh atasannya, Erwin Smith.

Hal – hal tersebut membuat aku menjadi semangat dalam menyelesaikan tugas – tugas yang memang harus aku selesaikan. Tetapi saat ini aku seperti kehilangan semangat itu, Semangat yang dahulu pernah berapi – api di dalam dada.

Mengembalikan Semangat

Memang akhir – akhir ini semangatku sedang surut, Tetapi aku enggan untuk menyerah begitu saja. Saat ini aku mencoba untuk mengisi hari – hariku untuk membaca buku. Selain itu aku juga berusaha memperbaiki ibadahku yang sepertinya akhir – akhir ini sering aku tinggalkan.

Harus Kuat Dan Harus Bisa Bertahan


Aku harus tetap berusaha walaupun semangatku sedang hilang. Karena hidup terus berlanjut dan persaingan semakin ketat. Aku harus lebih keras berusaha dan bekerja. Jadi menurutku saat ini aku harus mencari sumber semangat baru, Dan itu aku awali dari memperbaiki ibadahku.

Semoga cara yang aku ambil ini berhasil dan semangatku kembali berapi – api sama seperti dulu. Diama aku melakukan semuanya dengan hati, Bukan dengan keterpaksaan. Jadi penguatan hati menjadi prioritas utamaku saat ini.


Minggu, 07 Februari 2021

Hideyoshi Dan Cara Pembangunan Benteng Sunomata Yang Luar Biasa

Setelah selesai membaca buku The Swordless Samurai karangan Kitami Masao. Aku membaca buku Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari karya Sohachi Yamaoka. Pada buku sebelumnya, The Sowrdless Samurai aku membaca kisah tentang perjalanan hidup Toyotomi Hideyoshi.

Dari seorang yang hanya seorang pelayan reendahan hingga menjadi seorang kaisar dijepang. Hal itu bisa didapatkan Hideyoshi dengan cara kerja keras, bukan dari faktor keturunan. Inilah yang membuat aku betah berlama – lama untuk membaca buku The Swordless Samurai.

Buku Yang Saat Ini Aku Baca

Dan kali ini aku membaca kisah tentang Oda Nobunaga yang merupakan seorang majikan Hideyoshi. Aku menemukan sesuatu yang menarik perhatianku dari kedua buku tersebut. Sebuah peristiwa yang menutku menarik untuk dibahas. Dan peristiwa ini diceritakan kedua buku tersebut.

Peristiwa itu adalah ketika Hideyoshi yang saat itu masih menjadi seorang kepala pengawas dapur ditugaskan oleh Oda Nobunaga untuk membangun benteng di Sunomata. Aku baru mengetahui ternyata ini adalah langkah awal Oda Nobunaga dalam misinya yang ingin menyatukan Jepang.

Sebuah Cara Yang Mengejutkan

Pada buku The Swordless Samurai, Pembangunan benteng Sunomata oleh Hideyoshi lebih banyak membahas tentang hubungannya dengan Koroku. Orang yang pernah dekat dengannya ketika Hideyoshi masih belum bekerja sebagai pelayan di Klan Oda.

Disini kita belajar untuk tetap menjaga hubungan pertemanan dengan siapapun. Terutama dengan orang – orang yang pernah dekat dengan kita. Seperti yang sudah pernah aku bahas pada artikel sebelumnya diblog ini tentang The Swordless Samurai dan pengalamanku dalam pertemanan.

Karena kedekatan Hideyoshi dengan Koroku berkontribusi besar pada keberhasilan Hideyoshi untuk membangun benteng Sunomata. Sementara pada buku Oda Nobunaga Sang Penakluk Owari, lebih banyak diceritakan tentang bagaimana seorang Tokiciro Kinoshita bisa membangun sebuah benteng di Sunomata.

Penampakan Benteng Sunomata Yang Berhasil Dibangun Oleh Hideyoshi

Jujur aku terkagum – kagum dengan cara yang digunakan oleh Hideyoshi. Memanfaatkan kedekatan hubungannya dengan Koroku, Dia berhasil melakukan sebuah tugas yang sangat sulit. Bahkan dua jendral kebanggaan Oda Nobunaga pun gagal menjalani tugas ini.

Tetapi Hideyoshi yang saat itu hanya sebagai kepala pengawas dapur berhasil melakukannya. Tentu hideyoshi yang dibantu Koroku menggunakan cara yang tidak biasa. Dan cara tersebut dijelaskan dengan sangat luar biasa pada buku Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari.

Aku sarankan kalian untuk membacanya langsung, Karena caranya sangat – sangat luar biasa. Bahkan pihak musuh baru menyadari keberadaan benteng tersebut ketika benteng Sunomata sudah setengah jadi. Sekaligus dibuat bingung karena hal itu dilakukan oleh seorang kepala pengawas dapur, Bukan salah satu jendral dari Klan Oda.

Sudut Pandang Yang Berbeda

Ketika membaca buku The Swordless Samurai, Aku banyak belajar banyak dari Toyotomi Hideyoshi tentang bagaimana cara menjadi seorang pemimpin yang kuat. Mengambil keputusan yang tepat disaat genting, Sekaligus dedikasi tinggi pada pekerjaan dan memiliki pengikut yang setia.

Sementara pada buku lainnya, Yaitu Oda Nobunaga Sang Penakluk Owari. Aku juga belajar tentang sebuah Visi dan cara untuk mewujudkan visi tersebut. Betapa kerasnya usaha Oda Nobunaga untuk menyatukan jepang. Memiliki cara pandang dan pola pikir yang berbeda dengan orang – orang pada zamannya.

Jujur pada buku ini aku menanti – nantikan sepak terjang Toyotomi Hideyoshi sebagai seorang bawahan Oda Nobunaga di Klan Oda. Lebih tepatnya melihat sepak terjang Hideyoshi dari sudut pandang tuannya, Oda Nobunaga.

Tokichiro Kinoshita, Itulah nama Toyotomi Hideyoshi pada buku Oda Nobunaga Sang Penakluk Owari yang saat ini sedang aku baca. Mungkin sekian dulu hal – hal yang bisa aku bagikan pada artikel kali ini. kurang lebihnya aku mohon maaf dan terima kasih.


Selasa, 02 Februari 2021

The Swordless Samurai Dan Pengalamanku Dalam Pertemanan

Suasana tahun baru masih terasa, walaupun saat ini sudah memasuki awal bulan kedua 2021. Biarpun begitu, Dunia masih berstatus pandemic virus Covid 19. Dan pada kesempatan kali ini lagi – lagi aku akan membahas sebuah buku yang saat ini sedang kubaca. Buku itu berjudul The Swordless Samurai.

Seperti yang sudah aku bahas pada artikel sebelumnya tentang The Swordless Samurai. Aku memiliki pemahaman yang berbeda ketika kembali membaca buku yang satu ini. Memang aku belum menemukan seorang mentor seperti Hideyoshi yang sudah memutuskan Oda Nobunaga sebagai mentornya diusia 18 tahun.

Patung Hideyoshi


Sementara umurku lebih dari 28 tahun tetapi belum juga menemukan mentor yang cocok dalam hidupku. Tetapi aku tetap bersyukur karena saat ini aku merasa bahwa level pertemananku berada jauh diatas dibanding 10 tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, Latar belakang teman – temanku saat ini pun sangat berbeda.

Dan dengan latar belakang seperti itu, aku bisa berkenalan dengan orang – orang yang sepertinya tidak bisa aku jumpai apabila tidak berteman dengan mereka. Bahkan aku pernah keluar kota bersama temanku untuk menghadiri sebuah acara yang menurutku sangat luar biasa. 

Menjaga Hubungan

Dari buku The Swordless Samurai di halaman 62 tertulis “Jaga hubungan dengan orang yang kau temui, dan suatu saat nanti mereka akan membantumu”. Perkataan tersebut benar – benar sudah aku rasakan dalam hidup ini. Menjaga hubungan memang penting, Dan salah satu manfaatnya adalah ketika kita benar – benar membutuhkan bantuan.

Tidak hanya ketika meminta bantuan tetapi juga ketika mengajak bekerjasama. Aku sering melakukannya dan hasilnya benar – benar memuaskan. Tidak perlu bertatap muka, Hanya dengan menanyakan kabar kesibukannya saat ini melalui sosial media juga sudah cukup. Tidak perlu ada gengsi di dalam pertemanan.

Apabila memang kamu merasa bahwa dia adalah temanmu dan pernah dekat dengannya. Maka jangan ragu – ragu untuk menegurnya, Kemungkinan besar dia juga akan senang ditanyakan kabar olehmu. Aku bisa berpendapat seperti itu karena aku sendiri merasa senang apabila ada teman lama yang menegurku di sosial media.

Lingkaran Pertemanan Yang Merusak

Seperti yang sudah aku bahas diawal, Alhamdulilah saat ini aku sudah berada di lingkungan yang tepat. Dalam buku The Swordless Samurai halaman 85 tertulis “Bila dibandingkan dengan resiko yang harus kuhadapi, perasaan dengki para pesaingku tidak lebih dari sekedar debu yang bertebaran di udara.”

Memang apabila aku menengok kembali ke belakang, Aku menyadari bahwa dahulu lingkarang pertemananku sangat menyedihkan. Tidak ada yang bisa membuatku berkembang, Biarpun ada mungkin hanya beberapa. Bahkan bisa dibilang tidak ada sama sekali. Lingkarang pertemanan tersebut benar – benar racun, penuh dengan kecurigaan, dan kedengkian.

Jadi ketika aku bisa lebih menonjol dari pada yang lain, Seketika itu teman – temanku ingin menjatuhkan aku. Mengajak yang lainnya bersekutu, Lalu setelah merasa kuat mereka memusuhiku secara bersama – sama. Dan sudah sangat jelas bahwa mereka benar – benar mengharapkan kehancuranku.

Untungnya saat itu aku sama sekali tidak merasa gentar. Dan yang terjadi justru sebaliknya, Aku berdiri tegak dan menentang mereka semua. Walaupun saat itu aku belum membaca buku The Swordless Samurai, Tetapi aku tetap merasakan bahwa kedengkian teman – temanku saat itu seperti debu yang bertebaran di udara. 

Belum Berani Mengambil Resiko

Masih dihalaman 85 pada buku The Swordless Samurai, disitu tertulis “Kebesaran sebagai seorang pemimpin diukur dari seberapa besar kemauanmu menerima tantangan yang merisaukan.” Jujur, Terkadang aku masih ragu – ragu dalam mengambil resiko. Biarpun sebenarnya aku sudah mengetahui apa yang harus aku kerjakan.

Dari sini lagi – lagi aku menyadari bahwa aku harus lebih giat lagi untuk belajar untuk menjadi seorang pemimpin. Buku The Swordless Samurai benar – benar menginspirasiku. Mungkin 10 tahun lagi dari sekarang, Aku harus membaca buku tersebut untuk kesekian kalinya. Aku penasaran, Kira- kira ilmu apalagi yang bisa aku dapatkan dari buku tersebut.


Senin, 25 Januari 2021

Mimpi Dengan Penggalan Di Masa Lalu

Dipagi hari yang cerah ini entah kenapa pikiranku sudah melayang – layang. Pikiranku terfokus pada mimpi di malam sebelumnya. Bisa dibilang itu adalah sebuah mimpi buruk, Mungkin aku lupa membaca doa sebelum tidur. Dan mimpiku saat itu berlatar belakang dimana aku masih duduk di bangku sekolah dasar.

Di mimpiku tersebut aku juga melihat beberapa teman SD ku yang sudah lama sekali tidak pernah aku lihat di dunia nyata. Tetapi hanya ada sekitar 4 orang teman SD dan 1 orang guru yang banyak terlibat didalam mimpi burukku tersebut. Jadi 4 orang teman SD yang hadir dalam mimpiku ini adalah orang – orang yang tengil di dunia nyata.

Senja Dan Gunung Salak


Aku masih ingat betul betapa tengilnya mereka ketika itu, Dan entah kenapa mereka berempat malah hadir didalam mimpiku. Intinya mereka bukan termasuk seorang teman yang baik ketika aku masih SD. Aku akan menyebutkan nama – nama mereka dengan nama samara. Mereka adalah Abi, Marco, Rizki, dan Adit. 

Lalu seorang guru yang terlibat dalam mimpiku tersebut kebetulan adalah wali kelasku ketika masih kelas 4 SD, Beliau bernama Bu Ida (nama samaran). Ketika berada dalam mimpi tersebut aku memiliki masalah dengan mereka. Dan aku tidak tahu masalah apa yg membuat mereka merasa marah kepadaku.

Sampai – sampai mereka harus beraliansi dengan guru yang menjadi walikelas mereka. Jujur saat itu aku tidak gentar berhadapan langsung dengan mereka. Walaupun saat itu mereka beraliansi dengan wali kelas mereka. Malah saat itu aku berencana untuk mempermalukan mereka semua didepan umum.

Maklum mereka juga sepertinya akan melakukan hal yang sama kepadaku. Didunia nyata, Ketika aku masih SD. Ketiganya adalah anak orang kaya, fakta tersebutlah yang mungkin membuat aku enggan menganggu kepentingan mereka. Bahkan terkadang merekalah yang menganggu kepantingan orang lain termasuk aku.

Tetap Harus Berani


Kembali lagi ke masalah mimpi tadi malam, Ibu Ida yang sudah beraliansi dengan Abi, Marco, Rizki, dan Adit memanggilku ke dalam kelasnya sesaat setelah aku melewati kelas mereka. Akupun datang memenuhi panggilan tersebut dengan hati yang sedikit ragu – ragu. Tapi tetap tidak gentar sedikitpun.

Malah aku tersemyum dan menyalami Ibu Ida yang saat itu sedang duduk dikursi guru. Di kelas itu aku melihat anak – anak yang juga sedang duduk dengan tenang. Anak – anak dikelas tersebut pun mengalihkan perhatiannya kearah Ibu Ida yang mengundangku untuk datang. Tentu saja Abi, Marco, Rizki, dan Adit juga ikut memperhatikanku saat itu.

Aku penasaran, kira – kira apa yang akan Abi, Marco, Rizki, dan Adit lakukan. Ternyata bell istirahat lebih dahulu berbunyi. Otomatis anak – anak yang duduk didalam kelas ini pun berhamburan keluar untuk jajan ke kantin. Jadi diskusi dengan mereka bertiga dan gurunya ditunda untuk sementara waktu.

Jalan Terus, Sikat Miring


Hingga akhirnya adzan subuh didunia nyata berkumandang dan membuat aku terbangun dari mimpi tersebut. Sayang sekali aku tidak bisa mengetahui cara apa yang akan mereka gunakan untuk menjatuhkanku saat itu. Yang terjadi selanjutnya hanyalah mereka mengobrol denganku disela – sela istirahat.

Sekaligus menanyakan beberapa hal kepadaku soal liburanku kemarin. Konyol sekali teman – teman SD ku yang menyebalkan ini. Setelah terbangun aku pun bertanya dalam hati tentang kabar Abi, Marco, Rizki, dan Adit saat ini. Tetapi aku enggan untuk mencari tahu karena memang aku terlalu malas untuk mengingat mereka.


Jumat, 22 Januari 2021

The Swordless Samurai Dan Pengalaman Hidupku

Sebenarnya buku yang berjudul The Swordless Samurai ini sudah aku baca sekitar 10 tahun yang lalu, Tepatnya tahun 2011. Saat itu aku sangat terinspirasi dengan semua yang tertulis pada buku ini, Biarpun saat itu tidak semua perkataan bisa aku mengerti.

Tetapi entah kenapa saat aku kembali membacanya ditahun 2021, Aku merasakan adanya sebuah perbedaan yang besar. Sekarang aku menjadi jauh lebih paham dengan kata – kata yang dahulu sama sekali belum aku mengerti. Mungkin hal itu disebabkan oleh statusku yang dahulu masih lajang.

Sementara sekarang, Statusku sudah berubah menjadi menikah. Itu artinya saat ini aku sudah menjadi seorang pemimpin sekarang dan istriku sebagai pengikutnya. Buku The Swordless Samurai menceritakan tentang seorang pemimpin yang nantinya akan menjadi Kaisar dengan kerja keras, Bukan dengan faktor keturunan.

Buku The Swordless Samurai


Tentu saja buku The Swordless Samurai ini juga membahas tentang bagaimana sikap dan nilai – nilai yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang kuat. Ada banyak alasan kenapa saat ini aku bisa lebih mengerti tentang isi yang tertulis dalam buku ini.

Dan Salah satu alasannya adalah beberapa hal yang dibahas pada buku tersebut sudah pernah aku alami dan lakukan. Jadi jelas adanya perbedaan yang besar ketika aku membaca ulang buku tersebut setelah 10 tahun aku tidak menyentuh buku tersebut. 

Menentukan Seorang Mentor

Diawal – awal aku membaca buku The Swordless Samurai, Aku teringat 10 tahun lalu dimana aku membaca buku ini untuk pertama kalinya.  Di buku tersebut diceritakan seorang pemuda yang hidup di Zaman Pembantaian dan kegelapan. Pemuda tersebut bernama Hideyoshi yang sudah mulai merantau di usia 15 tahun. 

Lalu menemukan sosok pemimpin yang menjadi mentor dalam hidupnya di usia 18 tahun. Sejak saat itu Hideyoshi belajar banyak hal dari Lord Nobunaga. Dan di Klan Oda inilah Hideyoshi menjadi orang yang tadinya bukan siapa – siapa, menjadi orang yang dikenal dan disegani. Orang yang naik tahta bukan karena faktor keturunan dan hak sebagai seorang bangsawan.

Di buku The Swordless Samurai halaman 13 tertulis “Inti dari kepemimpinan terletak pada melayani, bukan dilayani. Mereka yang memiliki aspirasi untuk memotivasi pengikutnya harus bisa menghargai karena Pemimpin harus bisa bersyukur.” Terus terang aku pernah terispirasi dengan seseorang yang dulunya adalah temanku, Dan ini terjadi di akhir tahun 2012.

Singkat cerita aku dan beberapa teman lamaku berkumpul dan memutuskan untuk membuat sebuah usaha bisnis. Ketika itu aku benar – benar melihat kerja keras dari salah satu temanku itu, Sebut saja dia adalah John (Nama Samaran). Berkat kerja kerasnya John mendapatkan simpati dan pengaruh yang kuat, Otomatis dia diangkat menjadi Leader atau ketua di bisnis kami.

Dia jugalah yang mengatur semua pergerakan dan kebijakan bisnis kami. Saat itu aku benar – benar terispirasi dengan kerja keras John, Lalu aku mengambil keputusan untuk membantunya dengan serius. Lalu dihalaman 17 tertulis “Aku menganggap setiap tugas baru, betapapun remeh, sebagai sebuah pijakan menuju jabatan yang lebih tinggi.” Jujur saat itu aku juga menerapkan hal ini.

Hasilnya sungguh memuaskan, Aku mendapatkan kepercayaan John. Ada banyak hal baru yang bisa aku petik dari John. Salah satunya adalah cara dia menentukan sebuah keputusan, Tidak jarang John juga meminta pendapatku ketika akan menentukan keputusan tersebut. Disitulah aku benar – benar merasa dihargai oleh John.

Sayangnya Kerjasama bisnisku dengan John hanya berlangsung selama 2 tahun saja. Di tahun 2014, John memilih untuk meneruskan kuliahnya diluar negri dan terpaksa menutup bisnis yang sudah berkembang tersebut. salah satu faktor penyebab bisnis tersebut tidak bisa diteruskan adalah karena adanya keberadaan teman TOXIC diantara bisnis kami.

Tetapi aku tetap bersyukur, Karena berkat pengalaman – pengalaman bisnisku bersama John. Aku bisa memiliki link atau jaringan yang bagus. Jadi setelah John pergi ada seorang rekan John yang tertarik dengan kinerjaku. Namanya adalah Steve (Nama Samaran) aku menerima ajakannya untuk menjadi bagian dari team bisnisnya.

Kepemimpinan John Dan Steve

Sebenarnya John dan Steve dulunya adalah saingan, Tidak heran karena keduanya memiliki aura kepemimpinan yang sama. Menurutku keduanya sama – sama hebat dalam hal memimpin. Memiliki ambisi besar dan tindakan yang cepat untuk mewujudkan ambisi besar tersebut. Tetapi seiring berjalannya waktu mereka menjadi seorang teman.

Seperti layaknya Raja Bajak Laut Gol D Roger dengan Vice Admiral Monkey D Garp dalam ceita One Piece. Salah satu bukti kedekatan John dan Steve ini adalah mereka tidak lagi segan – segan untuk bertukar informasi yang menurutku sangat penting. Dan ketika John keluar negri, Dia merekomendasikan aku pada Steve.

Gol D Roger Dan Monkey D Garp


Terus terang, Aku sangat beruntung karena bisa bekerjasama dengan orang seperti Steve. Dia sangat agresif dalam mencari peluang dan akan memanfaatkan peluang tersebut dengan sebaik mungkin. Walaupun sebenarnya peluang itu sangatlah kecil dan tidak mungkin untuk dimenangkan. Tetapi dia akan tetap mengambil peluang tersebut.

Caranya berbicara juga membuat orang – orang menjadi terpengaruh dan berkata “Iya”. Aku sendiri bingung apa yang sebenarnya dia lakukan. Beberapa orang menilai bahwa Steve adalah orang yang bodoh karena tidak memperhitungkan resiko dari Langkah – Langkah yang diambilnya. Tetapi aku tidak berfikir bahwa Steve orang seperti itu.

Karena memang Steve bukanlah orang seperti itu, Steve adalah seorang pemuda yang memiliki ambisi besar dan pola pikir yang lebih jauh kedepan dibandingkan orang – orang seusianya. Memang beberapa keputusannya seperti tidak teratur, Sama seperti John. Tetapi itulah kesempatanku, Aku berusaha mempersiapkan semua keputusan yang sudah diambil dengan sebaik mungkin.

Aku melakukan persiapan itu sebaik yang aku bisa. Dan dibuku The Swordless Samurai halaman 33 tertulis “Pemimpin adalah seseorang yang memiliki visi yang jelas tentang masa depan yang lebih baik, yang dapat menyatakan visinya dan membangkitkan rasa percaya diri pada orang lain. Lord Nobunaga adalah orang seperti itu.

Ketika membaca tulisan tersebut, pikiranku langsung mengingat masa – masa di tahun 2012 sampai pertengahan tahun 2015. Tahun dimana aku memutuskan John dan Steve adalah sosok yang cocok untuk dijadikan mentor dalam hidupku. Alasannya sudah jelas karena keduanya memiliki visi dan pergerakan yang jelas.

Mencari Mentor Yang Baru Dalam Hidup


Keduanya ingin menjadi besar dan berkembang, Melampaui visi orang – orang seumuran mereka. Tetapi sekarang ditahun 2021 aku tidak lagi menganggap keduanya sebagai mentorku. Karena keduanya sudah tidak lagi memiliki visi yang jelas, Terutama temanku John. Dititik inilah aku berfikir dimana aku bisa menemukan sosok mentor dalam hidupku ?

Mencari Mentor Dalam Hidup

Memang banyak orang yang bisa dijadikan contoh, Aku sendiri sering belajar dari orang – orang terdekatku. Entah itu teman, orang tua, guru, dan orang – orang sekitarku. Tetapi yang aku butuhkan adalah sosok yang cocok untuk jadikan mentor dalam hidupku. Itulah sosok yang belum aku temukan sampai dengan hari ini.

Masih dihalaman yang sama juga disebutkan “Usia muda dan visi yang jelas adalah kombinasi yang tidak terkalahkan.” Sekarang usiaku sudah tidak terlalu muda seperti 10 tahun lalu, Ketika aku membaca buku The Swordless Samurai untuk pertama kalinya. Jadi apakah aku masih memiliki kesempatan untuk menjadi tidak terkalahkan ?

Aku jelas tidak tahu, Bahkan bisa dibilang aku sama sekali tidak memiliki sebuah rencana. Tetapi aku tetap akan berusaha sebaik yang aku bisa disisa hidupku ini. Dibuku The Swordless Samurai halaman 18 tertulis “Aku mulai memahami bahwa menilai sebuah pengalaman baik atau buruk tidak ada artinya. Yang paling penting adalah bagaimana mengambil pelajaran dari semua itu.

Itulah yang aku lakukan saat ini, Mengambil pelajaran dari semua hal yang sudah aku alami. Entah itu pengalaman – pengalaman bisnisku bersama dengan Steve dan John. Atau kisah – kisah inspirasi yang aku pelajari selama melakukan Traveling kesuatu tempat. Aku akan terus berusaha mencarinya hingga dapat.