Suatu hari yang tenang dipinggir Pantai yang indah, Seorang penjaga Pantai Bernama Portgas sedang melayani pengunjung dengan ramah. Karna memang salah satu tugasnya sebagai seorang penjaga Pantai Adalah melayani pengunjung.
Seperti memberikan arahan untuk tidak membuang sampah sembarangan, Memastikan keamanan para pengunjung yang sedang bermain, bersantai sekaligus berenang. Bahkan tidak jarang Portgas mengobrol dengan mereka.
![]() |
Portgas Sedang Pull Up Di Taman |
Ditengah obrolan itu, Ada satu pertanyaan yang membuat Portgas tersadar akan masa depannya. Dan itu Adalah “Apa yang menjadi tujuan hidupnya ?”. Pertanyaan simpel ini ternyata cukup membuat Portgas berfikir sejenak.
Dia pun mulai berfikir tentang tujuan hidupnya, Apakah dia akan terus menjadi seorang penjaga Pantai hingga tua seperti beberapa rekan – rekannya ? Atau dia harus berhenti dan beralih profesi lain ?
Kerja Keras Tanpa Tujuan Yang Jelas ?
Banyak orang diluar sana yang selalu bekerja keras, bahkan sangat keras untuk mencapai tujuan yang dia cita – citakan. Keinginan untuk mewujudkan cita – cita itulah yang membuat seseorang selalu bersemangat dan termotivasi.
Tentu saja tujuan dan cita – cita itu muncul dari ketertarikan seseorang pada hal tersebut. Dan itulah yang membuat seorang individu bersedia untuk bertarung serta bekerja keras untuk mewujudkan tujuannya itu.
Walaupun sebenarnya dia tidak dibayar untuk kerja kerasnya. Hanya rasa Lelah yang orang itu dapatkan, Tetapi itu bukanlah sebuah masalah. Karna rasa Lelah setelah bekerja keras itu tidak akan dirasakan lagi.
![]() |
Minisoccer Adalah Salah Satu Kegiatan Favorit Portgas |
Karna rasa Lelah itu bisa dengan mudah hilang ditelan kobaran api semangat yang membara dan berkobar – kobar didalam dada orang tersebut. Api semangat itu terus menyalah – nyala didalam hatinya hingga tujuan itu benar – benar tercapai.
Jadi bisa dibilang, Manusia akan bersedia untuk melakukan sesuatu lebih dari yang lainnya karena dia menyukai sesuatu hal tersebut. Atau bisa jadi dia memang terpaksa dan tidak memiliki pilihan lain selain melakukan hal tersebut.
Tetapi anehnya hal itu seperti tidak berlaku bagi Portgas. Boleh dibilang, Portgas memang berbeda dari kebanyakan orang. Dia bahkan selalu bekerja keras walaupun tidak memiliki tujuan yang jelas ketika melakukan hal tersebut.
Portgas Tetap Bersyukur Dengan Pekerjaannya
Pekerjaannya sebagai seorang penjaga Pantai memang bukanlah impiannya sejak kecil. Dan itu pernah dibahas pada artikel – artikel sebelumnya. Walaupun seringkali dia mengalami konflik dengan pikirannya sendiri.
Dia tetap bersyukur karna masih bisa bekerja sebagai seorang penjaga Pantai. Dimana Pantai merupakan tempat yang dia sukai. Sekaligus membuatnya bisa sering bertemu dengan orang – orang baru disetiap harinya.
Portgas Yang Selalu Semangat Melakukan Tugas Dan Pekerjaannya |
Kedua alasan itulah yang membuat Portgas tetap semangat menjalani hari – harinya. Dia tetap bekerja keras serta melakukan tugasnya sebagai seorang penjaga Pantai dengan sebaik yang dia bisa lakukan.
Ditambah lagi pekerjaannya sebagai penjaga Pantai juga tidak mengganggu kegiatan olahraga yang juga menjadi kegiatan favoritnya. Bahkan terkadang bila Pantai sedang sepi pengunjung, Dia melakukan Workout dipantai.
Luka Batin Yang Sulit Untuk Dikalahkan
Bisa dibilang, hal yang mengganggu pekerjaannya sebagai penjaga Pantai Adalah pikirannya sendiri. Kegagalan serta pengalaman masa kecil yang tidak mengenakan itu selalu menghantuinya setiap saat.
Portgas pun tenggelam didalam luka batinnya yang sulit dia sembuhkan. Hal itu membuat emosi dan moodnya terganggu. Dan bila perasaan luka batinnya itu sedang muncul didalam pikirannya, Portgas akan menjauh dari rekan – rekannya.
Dia lebih memilih untuk menyendiri disuatu tempat dipinggiran Pantai, Sambil duduk terdiam memandangi laut dan hembusan angin. Kebiasaan ini biasa dilakukan Portgas selama beberapa hari kedepan.
![]() |
Portgas Yang Terkadang Suka Menyendiri |
Tetapi uniknya, Portgas tetap melayani para pengunjung dipantai seperti biasanya. Walaupun luka batinnya sedang kambuh. Memang pertanyaan terbesar bagi Portgas bukanlah tujuan, Tetapi “Bagaimana Cara Menyembuhkan Luka Batinnya ?”
Karna faktanya, Luka batin itu sudah dipendam lama oleh Portgas di dalam hatinya. Hingga pada akhirnya batinnya merasa Lelah. Dan ketika mencoba untuk berdamai sekaligus menyembuhkan luka tersebut, Tingkahnya menjadi aneh.
Seperti menjadi pendiam tiba – tiba lalu menyendiri selama beberapa hari. Hanya waktu yang bisa menjawab “Apakah Portgas Berhasil Sembuh? Atau Tidak”. Dan sambil menunggu jawaban tersebut, Portgas tetap menjalankan tugasnya sebagai penjaga Pantai.